Minggu, 28 Juni 2015

Gunung Uhud Bergetar Didatangi Nabi dan Sahabat





Gunung Uhud adalah gunung yang terbesar di Madinah, letaknya sekitar empat kilometer sebelah timur laut kota Madinah. Di sebelah utara Gunung Uhud, terdapat makam Nabi Harun As. Dalam bahasa Arab, uhud berasal dari kata ahad yang berarti ‘satu’. Lantas mengapa gunung yang panjangnya 600 meter ini diberi nama ‘Uhud’? banyak versi.

Versi pertama menyebut, karena gunung ini berdiri sendiri, tidak tersambung dengan bukit atau gunung yang lain. Gunung gunung atau bukit lain di Madinah saling bersambungan. Versi berikutnya menyebut, karena para ahli Madinah atau penduduk sekitar nya adalah hamba Allah yang bertauhid dan penyebar tauhid. Uhud merupakan simbol ketauhidan atau keesaan Allah
Quote:
Tapi ada juga versi bahwa nama ‘Uhud’ memang diberikan sendiri oleh Allah secara tauqifi, ketetapan yang tak dapat diubah. Diambil dari Ahad (Al-Ikhlash).

Banyak riwayat yang menyebutkan kemuliaan dan kecintaan Rasulullah terhadap Gunung Uhud. Sahabat Anas bin Malik meriwayatkan sabda Rasulullah yang artinya, “Uhud adalah sebuah gunung yang mencintai kami dan kami pun mencintainya.”

Dalam hadits yang lain Anas juga meriwayatkan hal yang sama, namun ada tambahannya, “Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami mencitainya; apabila kalian mendatanginya, makanlah dari pohonnya walaupun dari pohon yang besar dan berduri”.

Sahabat Sahil bin Saad meriwayatkan sabda Rasulullah, “Uhud adalah salah satu tiang dari tiang-tiang surga.”
.
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu menceritakan,

Suatu ketika, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakr, Umar, dan Utsman Radhiyallahu ‘anhun. Merasa ada banyak manusia istimewa yang menaikinnya, Uhud langsung bergetar. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Tenanglah wahai Uhud, karena di atasmu ada seorang nabi, seorang shiddiq dan dua orang syahid. (HR. Bukhari 3472, Ahmad 12435, dan yang lainnya).

Quote:
Dalam catatan kaki shahih Bukhari dinyatakan,

“Dua orang syahid” maksudnya adalah Umar dan Utsman Radhiyallahu ‘anhuma. Dan beliau berdua mati syahid. (Taqliq Shahih Bukhari Musthofa Bugha, catatan hadis no. 3472). Dan apa yang dinyatakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pasti terjadi.

Disamping itu, Umar selalu berharap agar beliau diwafatkan dalam kondisi syahid. Diantara doa yang beliau baca,

“Ya Allah berikanlah aku anugrah mati syahid di jalan-Mu, dan jadikanlah kematianku di negeri Rasul-Mu Shallallahu ‘alaihi wa sallam”. (HR. Bukhari 1890)


Sumber:kisahislami.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar