Jejak berbagai lukisan purba pada dinding goa di pedalaman Bumi Kalimantan tersimpan selama puluhan ribu tahun dan belum lama ini ditemukan.
Menariknya, usia dan motif lukisan purba, antara lain tapak tangan, rusa dan babi itu sama dengan yang ada pada goa yang tersebar di dataran Australia, yakni sekitar 10.000 tahun.
Apakah Dayak Purba memang masih bersaudara dengan suku asli Australia, Aborijin masih menjadi misteri, ataukah dulunya bumi Borneo memang satu daratan dengan Asutralia sehingga mereka mengembara kesana?
Penduduk asli Australia yang disebut Aborijin, mungkin tidak pernah mengira apabila nenek moyang mereka sekitar 10.000 tahun silam pernah mengembara di rimba belantara hutan Kalimantan.
Perkiraan itu timbul berkat penemuan lukisan kuno berusia 10.000 tahun di gua batu di pedalaman Kalimantan Timur, belum lama ini. Penemuan lukisan kuno berusia 10.000 tahun itu sangat berarti bagi ilmu pengetahuan dan penelitian yang agaknya memunculkan teori kronologis pemu****n manusia. Aborijin telah mengembara dari rimba Kalimantan menuju "Negeri Kanguru". Penemuan penting bagi asal-usul peradaban manusia itu berkat kerja sama Tim Survei Prancis-Indonesia yang didanai oleh salah satu perusahaan minyak dan gas bumi (migas) terbesar di Asia, yakni perusahaan kontraktor bagi hasil (KPS) Pertamina, TotalFinaElf.
Setelah diteliti, motif lukisan, usianya serta bahan-bahan untuk lukisan prasejarah itu, sama dengan lukisan sejenis yang ditemukan di dataran Australia. ”Memang perlu penelitian lebih lanjut mengapa lukisan yang ditemukan di pedalaman Kaltim itu, sama dengan yang di Australia. Anggapan sementara, bahwa kaum Aborijin pernah tinggal di Kaltim.
Lukisan itu terdapat dalam beberapa gua pemakaman yang sangat kaya dengan keramik tanah liat, sekitar 20 gua dihiasi dengan lukisan prasejarah, dari sekitar 1.000 gua yang diinventarisir berada di Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Pasir, Balikpapan, Kutai Kartanegara dan Kabupaten Bulungan.
Lukisan yang sangat kuno diketahui dari catatan pada deposit calcite (karbon kalsium) yang berumur lebih dari 10.000 tahun.
Begitu memasuki goa yang tidak jauh dari ruas jalan utama Sangkulirang-Muara Wahau maka terlihat pemandangan yang menakjubkan saat melihat ornamen stalagtit dan stalagmit yang terjadi akibat proses alam selama ribuan tahun.
Proses alam melahirkan bentuk stalagtit dan stalagmit sangat indah, misalnya berbentuk sedotan limun (sodastraw stalagtite), mangkuk (canulite), kristal bercahaya (gaudam), lempengan transparan tipis (cave craft), dan bentuk taji ayam.
Saat mengamati pada dinding goa akan terlihat sebuah lukisan bukan karena proses alam namun jelas karena karya manusia purba yang sudah bisa menampilkan gambar tapak tangan, binatang dan manusia dengan warna-warni didominasi merah dan coklat.
Borneo menempati tempat yang menentukan dalam kronologis pemu****n sejak ribuan tahun. Selain gua yang di dalamnya terdapat lukisan purba, pada gua lain ditemukan benda cagar budaya berupa keramik tanah liat.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar