Senin, 16 Maret 2015

Kisah Gelap Kehidupan Cinta Einstein


Kejeniusan Albert Einstein ternyata tidak menular pada kehidupan cintanya. Surat-surat yang ditujukan kepada para wanita dalam kehidupannya telah memperlihatkan kisah pernikahan yang bergelombang dan berujung pahit. Pembacaan surat-surat yang ditulis sendiri oleh Einstein ini dibacakan pada acara World Science Festival di New York University Skirball Center for Performing Arts pada akhir Mei 2014 lalu seperti dilansir laman livescience.com.

Einstein muda sering menulis surat kepada temannya, Mileva Mari?. Ia seorang wanita brilian dan memiliki tekad kuat yang kemudian menjadi istrinya. Hubungan mereka bermula sangat hangat meski diwarnai dengan kehamilan yang tak diinginkan sebelum pernikahan dan ketidaksetujuan orang tua Einstein akan hubungan itu.

Pasangan yang ternyata banyak menghabiskan waktu terpisah ini selalu menulis tentang cinta mereka satu sama lain. Meski diantaranya masih juga antusias membahas diskusi ilmiah maupun persamaan matematika.

Mari? dan Einstein tinggal bersama selama sekitar 10 tahun. Saat itu karir Einstein berkembang pesat sampai-sampai ia menerbitkan teori relativitas yang revolusioner itu. Namun hubungan itu mulai terganggu. Einstein berpaling kepada sepupunya, Elsa pada 1912 yang selalu menjadi tumpuan keluh kesah Einstein tentang depresi dan kecemburuan Mari?.

Ketika Mari? menolak perceraian, ilmuwan pragmatis ini menulis daftar syarat untuk terus hidup bersamanya. "Kamu pastikan bahwa pakaian yang sudah dibinatu harus disimpan dalam urutan yang baik. Makan harus tersedia 3 kali sehari secara teratur di kamarku. Kamar tidur dan ruang studiku harus selalu dalam keadaan rapi dan terutama meja kerjaku hanya untuk urusanku," begitu tulis Einstein. Ia juga meminta supaya Mari? meninggalkan setiap hubungan pribadi dengannya dan tidak boleh mengharapkan keintiman apapun. Bahkan harus mau berhenti bicara kepadanya jika Einstein meminta.

Pada akhirnya, Einstein dan Mari? bercerai pada 14 Februari 1919 setelah hidup terpisah selama 5 tahun. Einstein kemudian menikahi Elsa pada 2 Juni 1919. Tetapi menurut surat yang ditulis oleh anak perempuan Elsa, sejatinya Einstein sulit memutuskan untuk menikahi Elsa atau malah putrinya.

Lagi-lagi Einstein dihadapkan oleh kehidupan cinta yang sulit dan bimbang. Tapi dia menunjukkan kesetiaannya pada satu hal: fisika. Namun, surat-suratnya menunjukkan sikap plin-plannya jika sedang bersama wanita. Berkali-kali ia benar-benar percaya bahwa ia memiliki solusi yang benar untuk sikapnya itu.
Quote:
Einstein adalah seorang pria yang pernah mengatakan dia telah menjual dirinya sendiri, tubuh dan jiwanya hanya untuk ilmu pengetahuan. Tetapi dia juga punya sisi manusiawi dengan segala kelemahan dan kekurangan. "Seorang jenius seperti itu semestinya tak bercacat dalam berbagai hal. Tetapi sifatnya tidak berlaku begitu. Dia memberikan sesuatu yang royal, namun dia juga menghapusnya," begitu tulis Elsa tentang suaminya dalam sebuah surat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar