Jumat, 13 Maret 2015

Misteri dan Sejarah Adanya Keris di Bumi Nusantara


Teori dan fakta sejarah asal keris sudah banyak dibicarakan sebelum ini, termasuk teori paling dominan tulisan Alan G. Maisey. Namun pastinya "origin theory' ini perlu di teliti lagi dari masa ke masa bersama dengan penemuan bukti-bukti terbaru bukan sebagai nasakh mansuh, tetapi sebagai kajian terusan sehingga kemudian hari kelak dapat ditemui bukti yang benar-benar tidak dapat dipertikaikan.




Penemuan warisan Sriwijaya, yakni mendak keris dari logam emas yang begitu hebat ukirannya, dan sebilah keris yang amat dipercayai tangguh Singhasari.

Saya tertarik dengan beberapa temuan tentang bentuk keris sejak zaman Sriwijaya yang dikatakan wujud sejak abad ke 7 hingga awal abad 13. Keris keris yang ditemukan di muara Sungai Musi Palembang dikatakan adalah milik kerajaan Singhasari (1222-1292 M), tetapi harus diingat bahwa kerajaan Kediri (1045-1221M) adalah lebih awal. Dan kerajaan Sriwijaya boleh dikatakan wujud lebih awal dan sejajar dengan kerajaan Syailendra (Abd 8-9 M) dan kerjaan Sunda Galuh yg wujud begitu panjang (669-1579).




Sebagai kerajaan maritim terkuat pada masa itu, dan mempunyai teknologi tertinggi, amat tidak mustahil telah bentuk keris sejak zaman Sriwijaya.

Sriwijaya jauh lebih tua dari zaman Kediri (Mataram Hindu?) ... pada penemuan-penemuan sungai Musi sangat jelas kebanyakan keris yang ditemukan memiliki prototype sama dengan penemuan Brantas yang dikategorikan Kediri. Keris di sekitar Sumatera selatan ini, diyakini sangat indah dan bukan keris sembarangan. Beberapa indikasi prototype keris Sriwijaya yang ditemukan masih sama dengan Melayu (Palembang/Kesultanan) dimana masih ditandai sisa-sisa estetika 'greneng' atau kerawang semasa zaman Budha Sriwijaya, serta teknologi emasnya yang tak tertandingi. 




Tetapi berbeda pada penampang ganja (sirah cecak) serta postur condong leleh yang sangat membungkuk. Sedangkan keris penemuan Musi jika dibandingkan keris penemuan Brantas terdapat perbedaan pula pada sirah cecak (penampang ganja) dan perbedaan pada ornamental asesori emas terutama pada mendaknya (ring). Ada beberapa peninggalan seni emas yang sangat signifikan menunjukkan bahwa sebuah kebesaran keris Sriwijaya pernah di-agungkan.

Bandingkan keris-keris tangguh tua seperti tangguh Kediri dan Singhasari, pasti banyak kesamaannya dengan keris-keris tangguh Palembang sepuh (sebelum era Sultan Agung) - perhatikan condong lelehnya. Maka tidak keterlaluan kalau dikatakan budaya keris sudah wujud semenjak zaman Sriwijaya dan Sunda Galuh kemudian baru merebak ke seluruh kepulauan Jawa, kemudian dari Jawa inilah (zaman Majapahit - Sultan Agung) budaya keris terus merebak ke seluruh pelosok nusantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar