Jumat, 03 April 2015

Mengenang Bangunan Megah Gagasan Presiden Ir.Soekarno

Siapa yang tak kenal presiden pertama Indonesia yang satu ini. Selain jago dalam bidang politik beliau juga pandai dalam merencanakan pembangunan sebuah kota. Banyak bangunan-bangunan indah yang kini menjadi ikon ibu kota negara tercinta ini yang berasal dari gagasan beliau. Maka tidak heran jika bung Karno tidak saja dihormati oleh rakyatnya namun hingga negara negara asing turut serta mengakui kehebatan beliau.
Mungkin kebanyakan kita yang mengunjungi tempat-tempat seperti Monas, Masjid Istiqlal, maupun stadion kebanggaan rakyat Indonesia, Gelora Bung Karno tidak pernah tahu siapa aktor dibalik pembangunan tempat-tempat itu. Pasti tidak ada yang menyangka jika tempat-tempat itu dahulunya adalah buah dari gagasan sang presiden Soekarno. Jadi, mari kita ulas satu persatu bangunan-bangunan megah hasil dari pemikiran Bung Karno.


1. Stadion Utama Gelora Bung Karno – Stadion Kebanggan Bangsa Indonesia

Quote:
Stadion yang kerap menggelar pertandingan sepakbola Internasional ini berada di kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno, Jakarta. Awal pembangunan stadion ini adalah sebagai kelengkapan sarana dan prasarana dalam rangka Asian Games tahun 1962 yang pada waktu itu Jakarta terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara olahraga se Asia tersebut.

Nama Stadion Utama Gelora Bung Karno diberikan untuk menghormati presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno yang menjadi salah satu penggagas dibangunnya stadion serbaguna tersebut. Meskipun namanya sempat diubah menjadi Stadion Utama Senayan pada masa orde baru dalam rangka menenggelamkan nama Soekarno, namun nama Gelora Bung Karno kembali digunakan pasca reformasi 1998 melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.

Stadion ini pula menjadi satu-satunya stadion yang benar-benar berstandar Internasional. Dengan kapasitas penonton berjumlah 88 ribu menjadikannya salah satu stadion terbesar di dunia. Pembangunan stadion ini di danai dari kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS.
2. Monumen Nasional – Monumen Perjuangan Para Pahlawan

Quote:
Siapa yang sangka jika monumen yang menjadi ikon kota Jakarta dan juga Indonesia ini adalah hasil gagasan Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Beliau memerintahkan untuk membangun sebuah monumen untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah Belanda sekaligus berfungsi sebagai landmark kota Jakarta hingga akhirnya dibangunlah Monumen Nasional atau lebih populer disingkat Monas ini.

Monumen setinggi 132 meter ini mulai dikerjakan pada tanggal 17 Agustus 1961 dan rampung dikerjakan pada pertengahan tahun 1975. Tugu ini memiliki puncak berbentuk lidah api terbuat dari perunggu yang dilapisi lembaran emas. Model ini melambangkan semangat perjuangan yang membara dari rakyat Indonesia. Di dalam monumen ini juga terdapat museum yang terdapat banyak diorama tentang kisah perjuangan rakyat Indonesia. Di sana pula tersimpan naskah otentik kemerdekaan Indonesia.
3. Masjid Istiqlal – Masjid Terbesar di Asia Tenggara

Quote:
Masjid Istiqlal menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara karena sanggup menampung 120.000 jemaah. Bangunan yang juga tempat beribadah umat Islam ini pembangunannya diprakarsai oleh Ir. Soekarno dan beliau sendiri yang melakukan peletakan batu pertama pembangunan pada tanggal 24 Agustus 1951. Masjid ini terdiri dari lima lantai dan memiliki kubah yang diameternya 45 meter.

Uniknya dari masjid ini adalah sang arsitek ternyata bukan orang islam, melainkan pemeluk kristen protestan bernama Frederich Silaban. Masjid Istiqlal dibangun di timur laut Monas. Selain dugunakan untuk tempat beribadah umat Islam, masjid ini juga dimanfaatkan sebagai kantor Majelis Ulama Indonesia, aktifitas sosial dan kegiatan umum lainnya. Selain itu masjid ini juga manjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta.
4. Wisma Nusantara – Gedung Perkantoran di Kawasan Bundaran HI

Quote:
Gedung berikutnya yang merupakan gagasan Ir. Soekarno adalah Wisama Nusantara. Sebuah gedung yang dimanfaatkan sebagai pusat perkantoran dan bisnis ini dibangun pada tahun 1964 dan pengerjaannya selesai tiga tahun berikutnya. Gedung ini menjadi gedung pencakar langit pertama di Indonesia yang memiliki ketinggian di atas 100 meter.

Secara keseluruhan bangunan ini memiliki tinggi 117 meter yang terbagi menjadi 30 lantai dan berdiri kokoh di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Gedung ini juga berada tepat di dekat Hotel Nikko dan berseberangan dengan Hotel Indonesia. Sang arsitek yang merancang gedung Wisama Nusantara ini bernama Wiratman Wangsadinata, seorang arsitek asli Indonesia.
5. Hotel Indonesia – Hotel Berbintang Pertama di Indonesia

Quote:
Sejarah pembangunannya hampir mirip dengan pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno, yaitu sebagai sarana prasarana penunjang digelarnya Asian Games pada tahun 1962 menjadikannya sebagai hotel berbintang pertama yang di bangun di Jakarta, Indonesia. Hotel ini secara resmi dibuka pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno dan memiliki slogan “A Dramatic Symbol of Free Nations Working ****ther”.

Hotel yang menempati area seluas 25.082 meter persegi ini di arsiteki oleh Abel Sorensen dan istrinya, Wendy, asal Amerika Serikat. Karena pembangunannya yang sarat akan nilai historis maka pada tanggal 29 Maret 1993 Pemda DKI menetapkannya sebagai bangunan cagar budaya melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475.
6. Patung Dirgantara – Patung Selamat Datang Jakarta

Quote:
Mungkin masyarakat Jakarta lebih mengenal patung ini dengan nama Patung Pancoran. Ya, karena letaknya berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Namun nama resmi dari patung yang menjadi gerbang masuk kota Jakarta ini bernama Monumen Patung Dirgantara. Pada awalnya rancangan patung tersebut didasarkan pada permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan Indonesia di bidang kedirgantaraan.

Dalam proses pembangunannya yang berlangsung pada tahun 1964 hingga 1965 ini melibatkan beberapa pihak. Misalnya saja untuk desain patung mendapatkan bantuan dari Keluarga Arca Yogyakarta sedang pengecorannya dilakukan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Arsitek dari patung Dirgantara ini sendiri adalah Edhi Sunarso. Patung Pancoran ini dibangun tepat berada di bekas Markas Besar TNI Angkatan Udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar