Quote:
Sejumlah pemimpin Amerika Latin yang selama ini dikenal anti-Amerika Serikat seperti Presiden Brasil Dilma Rousseff, Presiden Paraguay Ferando Lugo, dan mantan pemimpin Brasil Luiz Incio Lula da Silva, semuanya meninggal karena kanker. |
Stasiun televisi ABC melaporkan, Rabu (6/3/13), dalam pidato sepanjang 30 menit itu Maduro kerap menyerang pihak oposisi dan menyebut pada titik tertentu musuh lama Venezuela telah berhasil membuat kondisi kesehatan Chavez memburuk.
Seorang pengamat sekaligus kolumnis surat kabar the New York Times, Kevin Barnett, dalam situs stasiun televisi Press TV di hari yang sama menulis, “Chavez suatu kali pernah mempertanyakan kematian sejumlah pemimpin negara Amerika Latin oleh penyakit kanker.”
“Setahun lalu, Chavez pernah berbicara di radio nasional Venezuela. Dia mengatakan, sangat sulit dijelaskan bagaimana mungkin beberapa pemimpin Amerika Latin meninggal karena penyakit yang sama, yaitu kanker?”
Pengamat dan kolumnis New York Times, Kevin Barnet juga menuturkan:
Quote:
Sejumlah pemimpin Amerika latin yang selama ini dikenal anti-Amerika Serikat seperti Presiden Brasil Dilma Rousseff, Presiden Paraguay Fernando Lugo, dan mantan pemimpin Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, semuanya meninggal karena kanker. Kasus percobaan pembunuhan terhadap Presiden Kuba Fidel Castro juga menjadi contoh kajian Barnett. |
Quote:
Presiden Brasil Dilma Rousseff (wikipedia) |
Lahir di Belo Horizonte, Minas Gerais, 14 Desember 1947; umur 65 tahun) adalah ekonom, politisi dan Presiden Brasil sejak 1 Januari 2011. Ia beberapa kali hampir dikudeta dan beberapa kali lolos dari percobaan pembunuhan.
Presiden Paraguay Fernando Armindo Lugo Méndez, lahir di San Solano, San Pedro del Paraná, Departemen Itapúa, Paraguay, 30 Mei 1951; umur 61 tahun, adalah Presiden Paraguay dengan masa jabatan 15 Agustus 2008 sampai dengan 22 Juni 2012. Ia memenangi pemilu presiden 2008.
Sebelum terjun ke dunia politik, ia pernah menjadi uskup Gereja Katolik Paraguay. Ia mengundurkan diri dari kepemimpinan gereja untuk mencalonkan diri menjadi presiden.
Kemenangannya mengakhiri 61 tahun kekuasaan Partai Colorado dan berhasil mempersatukan para pemilih untuk menentang korupsi dan kekacauan ekonomi.
Fernando Lugo Mandez juga berjanji membersihkan korupsi dan mengangkat harkat penduduk asli Indian yang terpinggirkan.
Pada masa pemerintahannya, ia pernah hampir diturunkan (impeachment) oleh dewan dan percobaan kudeta, selain itu ia juga lolos dari beberapa kali percobaan pembunuhan.
Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva (lu’iz i’nasiu ‘lulɐ dɐ ‘silvɐ], lahir di Vargem Grande (kini Caetés), Garanhuns, Pernambuco, 27 Oktober 1945; umur 67 tahun dengan nama Luiz Inácio da Silva.
Ia populer dan dikenal dengan nama Lula, adalah Presiden Brasil ke-39. Lula lahir di bagian wilayah Pernambuco (Brasil) dan terpilih untuk jabatan presiden pada 27 Oktober 2002 dengan 61% suara pada putaran kedua yang diadakan antara dua kandidat yang mengumpulkan suara terbanyak dalam putaran pertamanya.
Lula mulai menjabat pada 1 Januari 2003. Politiknya secara tradisional sayap kiri, namun sejak ia menjadi presiden kiri Brazil pertama sejak João Goulart politiknya lebih ke tengah. Ia dipilih bersama-sama dengan wakil presidennya, José Alencar, dari Partai Liberal yang kanan-tengah.
Presiden Kuba Fidel Alejandro Castro Ruz (Fidel Castro), lahir 13 Agustus 1926; umur 86 tahun, adalah Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Perdana Menteri atas penunjukannya pada Februari 1959 setelah tampil sebagai komandan revolusi yang gagal. Presiden Dewan Negara merangkap jabatan sebagai Dewan Menteri Fulgencio Batista pada tahun 1976.
Castro tampil sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Kuba (Communist Party of Cuba) pada tahun 1965 dan mentransformasikan Kuba ke dalam republik sosialis satu-partai. Setelah tampil sebagai presiden, ia tampil sebagai komandan Militer Kuba. Pada 31 Juli 2006, Castro menyerahkan jabatan kepresidenannya kepada adiknya, Raúl untuk beberapa waktu.
Pada tahun 1947, ia ikut dalam upaya kudeta diktator Republik Dominika Rafael Trujillo dan lari ke New York (Amerika Serikat) karena adanya ancaman akan dihabisi lawan politiknya.
Setelah meraih doktor di bidang hukum pada 1950, ia memprotes dan memimpin gerakan bawah tanah anti-pemerintah atas pengambil-alihan kekuasaan lewat kudeta oleh Fulgencio Batista pada 1952.
Tahun 1953, ia memimpin serangan ke barak militer Moncada Santiago de Cuba, namun gagal. Sebanyak 69 orang dari 111 orang yang ambil bagian dalam serbuan itu tewas dan ia dipenjara selama 15 tahun.
Setelah mendapatkan pengampunan dan dibebaskan pada 15 Mei 1955, Fidel Castro langsung memimpin upaya penggulingan diktator Batista. Perlawanan ini kemudian dikenal dengan Gerakan 26 Juli.
Pada 7 Juli 1955, ia lari ke Meksiko dan bertemu dengan pejuang revolusioner Che Guevara. Bersama 81 orang lainnya, ia kembali ke Kuba pada 2 Desember 1956 dan melakukan perlawanan gerilya selama 25 bulan di Pegunungan Sierra Maestra.
Di luar Kuba, Castro mulai menggalang kekuatan untuk melawan dominasi Amerika Serikat dan bekas negara Uni Soviet. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, cita-cita dan impiannya mulai diwujudkan dengan bertemu Hugo Chávez di Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia.
Menjelang hari ulang tahunnya ke-80 yang jatuh pada 13 Agustus 2006, Fidel Castro menyerahkan tampuk kepemimpinannya untuk sementara waktu kepada adiknya. Praktis, Raúl merangkap jabatan, yakni sebagai Presiden Kuba dan Menteri Pertahanan Kuba. Sebelum menyerahkan kepemimpinan, masa jabatan Fidel Castro dari 2 Desember 1976 hingga 24 Februari 2008, namun de facto hingga 31 Juli 2006.
Pengamat dan kolumnis The New York Times Kevin Barnet, juga mengatakan pengawal Castro, Fabian Escalante, pernah menyebutkan Badan Intelijen Amerika (CIA) sudah 638 kali mencoba membunuh Castro.
Metode CIA, kata dia, meliputi meledakkan cerutu, senjata biologi, pil mematikan, bakteri beracun dalam kopi, ledakan pengeras suara di mimbar pidato, penembak jitu, dan ledakan granat bawah air hingga menggunakan radioaktif yang berbahaya, polonium misalnya.
Selain bahan radioaktif, ada pula bahan kimia yang tak terdeteksi yaitu Thallium, bahan mematikan ini diambil dari rumput laut dan dibuat menjadi cairan yang tidak berwarna, berasa dan berbau. Thallium merupakan bahan yang sangat sulit dideteksi.
Salah satu karakteristik racun ini adalah ketika dicampurkan dengan makanan dan minuman, maka tidak akan merubah rasa, warna maupun baunya. Racun ini juga dapat langsung disuntikkan ke pembuluh darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar